SUBNETING


PERHITUNGAN SUBNETING


Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mas untuk dijadikan Network ID baru.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Berikut Tabel Subnetting  :

Subnet Mask
CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30

SUBNETTING PADA IP KELAS C
Melakukan uji coba perhitungan pada ip 10.10.10.0/25
Subnet mask pada /25 adalah 255.255.255.128 (11111111.11111111.11111111.10000000).
Ada beberapa step jika ingin melakukan perhitungan berapa jumlah host yang bisa digunakan dalam CIDR /25 ini ?
1.      Jumlah Blok Subnet = 2x, dimana x disini adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir (untuk kelas C). 21 = 2. Terdapat 2 NA, 2 BC. Dalam 1 blok subnet ada 1 NA dan 1 BC.
2.      
Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet terakhir (kelas C). 27 – 2 = 126. Terdapat 126 IP Host yang bisa digunakan.

Network Address (NA)
10.10.10.0
10.10.10.128
IP Host Pertama
10.10.10.1
10.10.10.129
IP Host Terakhir
10.10.10.126
10.10.10.254
Broadcast
10.10.10.127
10.10.10.255


SUBNETTING PADA IP KELAS B
Melakukan uji coba perhitungan pada ip 172.16.0.0/17
Subnet mask pada /17 adalah 255.255.128.0 (11111111.11111111.10000000.00000000).
Ada beberapa step jika ingin melakukan perhitungan berapa jumlah host yang bisa digunakan dalam CIDR /18 ini ?
1.      Jumlah Blok Subnet = 2x, dimana x disini adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir (kelas B). 21 = 2. Terdapat 2 NA, 2 BC. Dalam 1 blok subnet ada 1 NA dan 1 BC.
2.      Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada 2 oktet terakhir (kelas B). 215 – 2 = 32766. Terdapat 32766 IP Host yang bisa digunakan.

Network Address (NA)
172.16.0.0
172.16.128.0
IP Host Pertama
172.16.0.1
172.16.128.1
IP Host Terakhir
172.16.127.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.127.255
172.16.255.255


SUBNETTING PADA IP KELAS A
Melakukan uji coba perhitungan pada ip 10.10.0.0/16
Subnet mask pada /16 adalah 255.255.0.0 (11111111.11111111.00000000.00000000).
Ada beberapa step jika ingin melakukan perhitungan berapa jumlah host yang bisa digunakan dalam CIDR /18 ini ?
1.      Jumlah Blok Subnet = 28 = 256 blok subnet. Terdapat 2 NA, 2 BC. Dalam 1 blok subnet ada 1 NA dan 1 BC.
2.      
Jumlah Host Per Subnet = 216 – 2, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada 2 oktet terakhir (kelas B). 216 – 2 = 65534. Terdapat 126 IP Host yang bisa digunakan.

Network Address (NA)
10.0.0.0
10.128.0.0
.....
10.255.0.0
IP Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
.....
10.255.0.1
IP Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
.....
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
.....
10.255.255.255

Semoga postingan ini bermanfaat untuk para pembaca.

Tunggu Artikel Berikutnya J

REFERENSI:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI FORTIGATE

PERINTAH DASAR LINUX

LINUX ADMINISTRATOR